Buffet Paham AI Membawa Berjenis-jenis Manfaat, tapi Ada Sisi Buruk

May 8, 2024 dajalkaoo (0) Comments

Buffett menyamakan AI dengan pengembangan senjata nuklir, sebuah teknologi yang ia gambarkan sebagai jin: kuat dan merubah dunia, serta tak dapat dikembalikan ke botol asalnya.

AI agak mirip. AI seperti sudah di ujung botol dan seseorang akan menggunakannya, kata ia.

Kita mungkin mau kita tak pernah memandang jin itu, atau jin itu mungkin menjalankan hal-hal yang menakutkan, ia menambahkan.

Ia menuturkan, masa depan AI akan bertumpu pada cara mereka yang berkuasa menggunakannya.

Saya tak mempunyai rekomendasi apa bahkan berhubungan cara menangani hal ini, karena saya rasa kita saja belum tahu bagaimana menangani teknologi nuklir, ujarnya.

Tapi saya pikir, sebagai seseorang yang tak paham apa-apa perihal hal itu, bahwa hal itu mempunyai potensi yang sungguh-sungguh besar untuk hal yang baik dan potensi yang sungguh-sungguh besar untuk hal yang buruk dan saya tak tahu bagaimana hal itu akan terjadi.

Perusahaan Warren Buffett Tempatkan 43% Portofolio Investasinya di Saham Apple

Sebelumnya, diketahui sebagai salah satu investor terbesar di dunia, tak mengherankan jika investor individu senang memandang portofolio mahjong ways 2 raksasa perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett ialah Berkshire Hathaway senilai USD 364 miliar atau sekitar Rp 5.661 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat kepada rupiah di kisaran 15.553) untuk ide mempunyai saham.

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Rabu (13/3/2024), di antara kepemilikan saham teratas Berkshire Hathaway ialah

raksasa teknologi Apple yang menguat merajai 43 persen dari keseluruhan portofolio.

Berkshire Hathaway pertama kali membeli saham Apple pada awal 2016 dan sejak awal tahun itu sampai 8 Maret, sahamnya sudah meroket 375 persen. Dengan lonjakan saham tersebut, hal itu menjadi salah satu taruhan Warren Buffett yang paling menguntungkan.

Seperti dikutip dari Motley Fool, meskipun tak dapat membaca pikiran Buffett, tapi investor tahu jika miliarder tersebut sungguh-sungguh menghargai bisnis berkualitas tinggi. Apple bahkan dinilai memenuhi kriteria itu pada 2016.

Bagian penting ekonominya ialah merek yang kuat. Apple ialah ikon teknologi dan tradisi, berkat perangkat kerasnya yang sungguh-sungguh populer ialah iPhone. Produk ini hasilkan penjualan USD 201 miliar pada tahun fiskal 2023.

Kecuali Apple, Warren Buffett juga apresiasi merek-merek yang kuat. Coca Cola dan American Express ialah dua perusahaan besar yang mereknya sungguh-sungguh disukai konsumen.

Merek Apple mempunyai bobot sungguh-sungguh besar sehingga memungkinkan perusahaan untuk melenturkan kekuatan penetapan harganya, sifat lain yang disukai Buffett.

Kerja Keuangan Jadi Pertimbangan

Konsumen tak mempunyai situasi sulit membayar untuk produk mahal, sering kali cuma untuk tingkatkan ke versi terbaru. Penawaran layanan Apple yang terus berkembang dan perusahaan akan cakap menjaga penggunanya konsisten terlibat dan loyal.

Pada tahun fiskal 2015, sebelum Buffett membeli saham Apple untuk pertama kalinya, Apple melaporkan margin kumal sebesar 39 persen dan margin operasi sebesar 30 persen. Apple juga dulunya menjadi perusahaan yang sungguh-sungguh menguntungkan dengan hasilkan USD 81 miliar arus kas operasional pada tahun ini.

Kerja keuangan yang baik ialah sesuatu yang diinginkan Buffett dari bisnis. Neraca Apple yang murni juga mengurangi risiko perusahaan mengalami situasi sulit keuangan. ini mungkin menjelaskan mengapa Buffett demikian itu nyaman memperkenankan kepemilikan Apple menjadi posisi yang sungguh-sungguh besar dalam portofolionya.

Leave a Comment