Mengenal Gecok, Olahan Kambing Mantep

September 15, 2023 nyaur88 (0) Comments

 Wilayah Tlogo Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah tenar bersama makanan berbahan daging kambing. Gecok namanya.

Terdapat puluhan pedagang di Tlogo Karanganyar yang menjual gecok dengan berbagai cii-ciri masakan cocok ciri khas masing-masing.

Salah satunya Eko Subroto, pemilik warung gecok Eka Jaya. Dia sudah berjualan sejak 2000.

“Saya adalah generasi ketiga, pernah dirintis nenek aku yang bernama Sutini, lantas diteruskan ibu aku Siti Sutirah dan seterusnya saya,” jelasnya, Sabtu (8/9/2023).

Eko menjelaskan kakek-neneknya adalah orang pertama yang mengenalkan masakan gecok.

“Kakek aku itu abdi keraton Solo anggota pengairan. Jadi memang gecok itu tergoda masakan Solo, khususnya tengkleng,” ujarnya.

“Tapi ada perbedaan yang dasar, kecuali tengkleng itu kuahnya cair, namun kecuali gecok kental dan lebih pekat. Meski secara bumbu juga sama,” kata Eko.

Bumbu utama gecok adalah 20 rempah www.mariasguiltlesscookies.com seperti jahe, kunir, laos, cabe jawa, salam, manis jangan, dan daun jeruk.

Cara memasak daging kambing yang itu-itu saja, sering sebabkan penggemar kuliner bosan. Mumpung perayaan Idul Adha sebentar lagi, tak ada salahnya mempersiapkan berbagai resep kuliner olahan daging kambing. Apalagi pas Idul Adha, kebanyakan perolehan paket daging kambing berlebih.

Ada satu resep legendaris asal Semarang. Dalam “Dapur Lezat Bango”, Gecok merupakan hidangan asli khas kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang. Kemunculan Gecok di wilayah ini diawali th. 1940an. Salah satu pedagang Gecok yang paling legendaris dan bertahan hingga kini adalah Gecok Kambing Mantep Roso.

Awalnya Gecok dikenal sebagai obat penat atau penat gara-gara kombinasi pedas pada merica dan cabai Jawa (atau cabai jamu) sebabkan tubuh jadi berkeringat dan mulai lebih segar. Uniknya lagi, dikala disantap, kuahnya mulai sedikit berpasir gara-gara kelapa sangrai yang ditambahkan ke dalamnya.

Kalau untuk kastemer memang lebih banyak yang datang langsung, lebih-lebih kecuali Sabtu dan Minggu itu, pembelinya lebih banyak, ada komunitas sepeda dan touring,: jelasnya. 

“Mereka kadang juga bungkus juga untuk keluarga di rumah. Kalau yang jauh-jauh ya banyak berasal dari Jakarta, Bandung, Jogja,” paham Eko.

Menurut Eko, wilayah Tlogo Karanganyar sudah dikenal sebagai kampung gecok.

“Dinas Pariwasata juga sering mengajak pameran untuk membuka stand, kecuali acara-acara kami sering diundang. Harapannya promosi lebih digencarkan sehingga gecok makin lama tenar dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” terangnya.

Eko meyakinkan antar pedagang gecok juga saling membantu gara-gara mereka punyai pangsa pasar sendiri-sendiri.

“Kita juga tetap saudara, selain itu ada juga yang pernah membantu keluarga saya. Semua masakan ada cirinya sendiri, pengunjung mampu menentukan yang cocok seleranya,” paham dia.

Leave a Comment