VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity Pada Dunia Usaha

May 16, 2024 xiroh82521 (0) Comments

VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity Pada Dunia Usaha

Mengenali VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity – VUCA bukan keadaan baru untuk dunia usaha. Beberapa pimpinan organisasi hadapi pada lingkungan yang berubah dan tidak bisa diprediksikan. Sesudah ada kritis di COVID19, membuat VUCA ini makin intensif dan sangat punya pengaruh pada dunia usaha.

Pimpinan usaha bukan hanya hadapi zaman keruntuhan digital yang mengguncangkan susunan pasar dan lemahkan industri lama, tapi juga hadapi pandemi yang sudah tewaskan lebih dari tiga juta orang dan menjerumuskan negara ke krisis. Saat ini, masa datang usaha jadi makin tidak jelas.

VUCA ialah akronim untuk Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Istilah ini bisa dipakai untuk kata karakter (pergolakan, tidak jelas, kompleks, dan problematis). Istilah VUCA sendiri asal dari US Army War College untuk memvisualisasikan keadaan di Perang Dingin. Semenjak itu, ide VUCA sudah dipungut oleh organisasi dan perusahaan di beberapa industri dan bidang untuk membantu kepimpinan dan rencana vital.

Mengenali VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity

VUCA ialah kependekan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity yang merujuk pada lingkungan usaha yang makin naik-turun, kompleks, dan makin tidak jelas yang sudah jadi hal umum pada sebuah dasawarsa paling akhir. Istilah VUCA pertama kalinya dipakai di dunia militer pada 1990-an untuk memvisualisasikan keadaan pertarungan paramedis, di mana informasi lapangan sangat terbatas.

Berperang dengan informasi yang terbatas seperti jalan dalam kebutaan dan bisa mengakibatkan ketidaktahuan dan memunculkan chaos atau dapat disebutkan fog war atau perang kabut. Sekolah usaha pada 1980-an dan 90-an mengajari beberapa hal mengenai hadapi keadaan usaha yang relatif bisa diprediksikan. Kegiatan rutin dan kestabilan membuat dasar anggapan.

Menganalisa rahasia keberhasilan masa silam, cari formulasi dan memakainya sebagai referensi untuk rencana. Target performa diputuskan oleh pakar taktik perusahaan yang memakai alat seperti PDCA. Sejauh ini, organisasi fokus pada pengendalian sumber daya dengan efektif untuk capai tujuan performa.

Sistem ini bisa dihandalkan sampai lingkungan VUCA (volatilitas, ketidakjelasan, komplikasi, ambiguitas) terjadi. Kata volatilitas merujuk pada peralihan yang singkat dan cepat. Karena peralihan yang cepat dan cepat, beberapa pebisnis susah untuk memprediksikan apa yang hendak terjadi seterusnya.

Pada kondisi yang tidak konstan, perkiraan kejadian masa silam sebetulnya bisa menyimpang jika dipakai sebagai dasar proses pengambilan keputusan. Manager harus berlaku tidak konservatif. Ketrampilan dan pengetahuan yang dahulunya jadi unggulan mungkin tidak berkaitan kembali. Beberapa tenaga kerja awalnya mungkin saat ini malah bisa jadi beban untuk perusahaan. Susah untuk berenang di lingkungan VUCA yang bergerak selengkapnya cepat terkecuali bila pengalaman dan pengetahuan mereka dilatih lagi dan diperhitungkan lagi. Tim baru memerlukan pimpinan yang bisa menerobos. Orang- orang yang disebut sisi dari tim yang berhasil sukses di masa silam mungkin tidak diterima untuk promo kepimpinan di masa datang.

Bujet 5 tahun secara cepat jadi kedaluwarsa. Bujet tahunan dan tujuan kerja pun tidak berkaitan bila tidak terus-terusan dikoreksi. Pada kondisi VUCA, beberapa pimpinan perlu memiliki misi periode panjang yang terang, tapi mereka fleksibel dan gampang menyesuaikan bersama waktu tanggapan yang cepat. Nilai dan hasil membantu proses pengambilan keputusan.

Leave a Comment